Senin, 11 April 2016

Captopril, Manfaat, Dosis dan Efek Samping

Penyakit jantung dan hipertensi dapat diobati dengan obat captopril. Pembuluh darah dapat menjadi tegang karena tubuh kita memproduksi enzim angiotensin. Captopril termasuk dalam golongan obat penghambat enzim pengubah angiotensin. Fungsi utama obat ini adalah untuk mengobati hipertensi dan gagal jantung. Tetapi captopril juga berguna untuk melindungi jantung setelah terjadi serangan jantung serta menangani penyakit ginjal akibat diabetes atau nefropati diabetes.

Cara kerja captopril adalah dengan menghambat produksi hormon angiotensin 2. Hasilnya akan membuat dinding pembuluh darah lebih rileks sehingga dapat menurunkan tekanan darah, sekaligus meningkatkan suplai darah dan oksigen ke jantung. Obat ini dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan obat antihipertensi lainnya.

Dalam pasien gagal jantung, captopril mengurangi kadar cairan yang berlebihan dalam tubuh sehingga meringankan beban jantung dan memperlambat perkembangan gagal jantung.

Peringatan sebelum mengkomsumsi obat Captopril:
  • Wanita yang sedang merencanakan kehamilan, sedang hamil, dan menyusui, dilarang mengonsumsi captopril.
  • Jika mengonsumsi captopril, sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan alat berat. Obat ini dapat menyebabkan pusing, khususnya pada awal penggunaan atau jika ada perubahan dosis.
  • Tanyakan pada dokter sebelum menggunakan analgesik atau obat gangguan pencernaan selama mengonsumsi captopril.
  • Harap berhati-hati jika menderita gangguan ginjal, gangguan hati, ketidakseimbangan cairan tubuh (misalnya dehidrasi atau diare), aterosklerosis, penyakit vaskular perifer,lupus, skleroderma, kardiomiopati, stenosis aorta, dan angioedema.
  • Harap waspada jika mengonsumsi bahan pengganti garam yang mengandung potasium, menjalani proses desensitisasi untuk alergi, dan pengobatan dialisis.
  • Jika menggunakan captopril, beri tahu dokter sebelum menjalani penanganan medis apapun. Obat ini dapat memicu tekanan darah yang terlalu rendah jika digunakan bersamaan dengan obat bius.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis Captopril:

Penentuan dosis captopril tergantung kepada kondisi pasien, tingkat keparahan kondisinya, serta respons tubuh pasien terhadap obat. Dosis maksimal obat ini adalah 150 mg per hari. Berikut takaran umum penggunaan captopril yang diresepkan oleh dokter.
  1. Penyakit Hipertensi, dokter akan memberi dosis 12,5-25 mg sebanyak 2 kali sehari.
  2. Penderita Gagal jantung dokter akan memberi dosis 6,25-12,5 mg sebanyak 2-3 kali sehari
  3. Pasca serangan jantung dokter akan memberi dosis 6,25-12,5 mg sebanyak 1 kali sehari
  4. Nefropati diabetes dokter akan memberi dosis 75-100 mg sebanyak 1 kali sehari.
Untuk pengidap hipertensi, gagal jantung, dan serangan jantung, dokter akan meningkatkan dosis captopril secara bertahap hingga 150 mg per hari.
Efek Samping dan Bahaya Captopril

Tiap obat berpotensi menyebabkan efek samping, termasuk captopril. Beberapa efek samping yang umum terjadi saat mengonsumsi obat ini adalah:
  • Pusing atau limbung, terutama saat bangkit berdiri.
  • Batuk kering.
  • Mual dan muntah.
  • Gangguan pencernaan.
  • Konstipasi atau diare.
  • Rambut rontok.
  • Sulit tidur.
  • Mulut kering.
Segera hentikan pemakaian captopril dan temui dokter jika Anda mengalami efek samping yang serius seperti ruam yang parah serta kulit dan bagian putih mata menguning.

Demikianlah manfaat captopril sebagai salah satu obat penurun darah tinggi, semoga bermanfaat.

0 komentar

Posting Komentar